BANGKINANG, Autenticnews.co,-
Perkumpulan Mahasiswa dan Pemuda Keadilan PMPK Riau akan melakukan aksi kembali di Depan kantor Kejari Kampar Senin 18-03-2024.
Untuk menuntut mantan direktur RSUD Bangkinang saudara berinisial AFA tentang dugaan tindak pidana korupsi pengadaan alat mesin pembersih (loundry) pada tahun anggaran 2021 dengan nilai anggaran sebesar lebih kurang RP. 2.159.422.650.
Saat pewarta coba telusuri kebenaran aksi yang akan di lakukan mahasiswa melalui KORLAP AKSI Mukbin( Eben) Kegiatan itu benar akan kami suarakan sesuai informasi dan data yang ada .
bahwa telah terjadi dugaan tindak pidana korupsi pada pengadaan alat mesin pembersih pada tahun anggaran 2021 yang mana dalam data yang diterima.
Dia juga menegaskan dari informasi dan data Pengurus PMPK kumpulkan bahwa alat mesin pembersih itu pengadaan alatnya ada pada anggaran tahun 2020, tetapi didalam data laporan keuangan yang didapat oleh pengurus PMPK alat mesin pembersih kembali dibunyikan di anggaran tahun 2021 tetapi setelah di telusuri dan di investigasi oleh pengurus PMPK barang yang tersedia diduga hanya Anggaran tahun 2020.
Dalam hal ini diduga ada permainan dan ada dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh saudara AFA mantan Direktur RSUD Bangkinang yang sekarang menjabat sebagai kepala dinas kesehatan Kampar.
Lanjut nya tindak korupsi ada dugaan bersama rekan-rekan staf pengurus yang bekerja bersama beliau tahun 2021,tapi disini yang paling bertanggung jawab untuk terjadi dugaaan tindak pidana korupsi itu saudara AFA” tegas nya.
Maka dari itu PMPK akan minta Kejari Kampar untuk memeriksa dan melakukan penyelidikan terhadap saudara AFA mantan direktur RSUD Bangkinang atau yang menjabat sekarang menjadi kepala dinas kesehatan Kampar.
Jika tuntutan kami masih jalan di tempat ,kami buat laporan ke KPK, tidak hanya dugaan korupsi ini saja ,ada dugaan belanja fiktif di RSUD Bangkinang pada anggaran tahun 2021 ” tutup nya.
Untuk lebih akuratnya, tim pewarta coba hubungi mantan RSUD Bngkinang tahun 2021, Asmara Fira Abadi melalui seluler .
Namun sayangnya,Sampai berita ini di tayang kan tidak ada jawaban yang jelas. (Red-ANC)