Berita  

Mendikdasmen: Budaya Sadar Bencana di Lingkungan Pendidikan Itu Penting

Oplus_131072

JAKARTA,Autenticnews.co,-

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan bahwa budaya sadar bencana di lingkungan pendidikan itu penting, maka dari itu membangun kesiapsiagaan bencana sedini mungkin sangat diperlukan.

Oleh karena itu, melalui workshop dan sosialisasi Hari Kesiapsiagaan Bencana 2025, Mendikdasmen mengajak seluruh komponen satuan pendidikan di seluruh Indonesia, para kepala sekolah, para guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik untuk berperan aktif dalam memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana 2025 mendatang.

“Bencana adalah sesuatu yang tidak diinginkan, tapi bencana itu akan senantiasa terjadi baik karena berbagai macam peristiwa alam, maupun karena kelalaian sebagai umat manusia,” katanya, Rabu (16/4/25).

Abdul Mu’ti mengungkapkan dalam konteks memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana 2025 mendatang, maka diharapkan semua pihak berusaha bersama-sama untuk melakukan latihan evakuasi mandiri menuju titik kumpul yang aman dan titik kumpul yang terdekat.

Bunyikan sirine, lonceng atau alat apapun yang tersedia sebagai tanda dimulainya latihan evakuasi. Sebab latihan ini bukan sekedar rutinitas tetapi bagian penting dari upaya membangun budaya sadar bencana di lingkungan pendidikan.

Sekaligus sebagai upaya untuk memiliki komitmen mitigasi bencana, membangun sarana dan prasarana infrastruktur pendidikan yang aman dari bencana dan senantiasa berusaha untuk memiliki kesadaran mitigasi bencana.

“Dan memiliki kehati-hatian agar bencana yang terjadi tidak menjadi mala petaka yang menimbulkan kerusakan yang sangat besar dalam kehidupan kita,” ucapnya.

Mendikdasmen menambahkan, bencana adalah sesuatu yang seharusnya juga mendorong sikap sosial untuk saling tolong menolong antara satu dengan yang lainnya.

Untuk itu kata dia, dengan Hari Kesiapsiagaan Bencana diharapkan satuan pendidikan berusaha tidak hanya memiliki kemampuan mitigasi bencana, tetapi juga ketangguhan ketika bencana itu terjadi.

Serta menjadikan bencana sebagai muhasabah dan sebagai bahan refleksi untuk senantiasa mendekatkan diri kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Melayani sesama, membantu mereka yang terkena musibah dan bersama-sama kita berusaha untuk menghindarkan negara kita dari berbagai macam bencana yang tidak kita inginkan,” tutupnya.(MC/ Red-ANC)